Jual Madu Tetes Balita I WA : 085727150339

Rasanya sudah tidak asing lagi jika kita mendengar maupun membaca artikel, jurnal, berita maupun buku yang menjelaskan tentang khasiat madu. Ya, begitupun yang penulis rasakan, manfaat madu memang luar biasa. 

Madu merupakan minuman kesehatan yang sejak jaman dulu telah dikonsumsi di beberapa Negara. Khasiat madu diyakini memiliki nilai gizi yang tinggi, bermanfaat untuk mencegah dan mengobati berbagai jenis penyakit. Minuman kesehatan ini juga dianggap baik untuk dikonsumsi baik untuk anak-anak, dewasa, maupun orang tua (Suranto, 2004).

Jika Berminat Beli Madu Tetes Balita


Namun, akhir-akhir ini ternyata banyak artikel, jurnal maupun beberapa sumber yang mengatakan bahwa ada dampak bahaya jika madu dikonsumsi oleh bayi di bawah usia 1 tahun. 

Benarkah pendapat itu? Apa dasar yang menjadikan madu kurang baik? Dan sebenarnya apa saja manfaat dan dampak madu untuk tubuh kita? Untuk mari kita pelajari dan analisis bersama.

Pertama mari kita pelajari dulu apa itu madu.

Berdasarkan sumber dari Al Jamili S dalam bukunya yang berjudul Khasiat madu dalam Al-Quran dan Sunnah (Manfaat Madu Menurut Ilmu Kedokteran), Terj. Khairun Naim. (Jakarta : Cendekia Sentra Muslim, 2004), 104. Menjelaskan bahwa madu merupakan zat manis alami yang dihasilkan lebah dengan bahan baku nektar bunga. Bentuk madu berupa cairan kental, warnanya bening atau kuning pucat sampai kecoklatan. Rasanya manis, enak dan segar.


Awal mula, sejarah madu dikonsumsi sebagai bahan pemanis. Orang-orang Mesir, Yunani, dan Romawi kuno menggunakan madu untuk kue, minuman dan bumbu daging. Setelah diketahui madu memiliki manfaat, masyarakat Mesir kuno memanfaatkan madu sebagai obat luka bakar, merangsang pengeluarkan kemih, sakit perut, mengatasi kram otot, mengobati sesak nafas, demam dan digunakan untuk mengawetkan mumi. Madu secara topikal juga telah terbukti untuk mencegah kerusakan kornea.


Yang Kedua apa saja jenis-jenis lebah ?

Lebah Madu

Berdasarkan sumber dari Malyschev, S.I,. dalam bukunya The Nesting Habits of Solitary Bees, A Comparative Study, Eos 11(3), 1936, hal. 210-309 menyatakan bahwa jenis-jenis lebah dilihat dari segi pertumbuhannya terdapat tiga kelompok yaitu :

1. Lebah Penyendiri atau Liar (Solitary or Wild Bees)

Lebah penyendiri hidup sendiri-sendiri dan dua individu tidak bertemu kecuali pada masa perkawinan, antara jantan dan betina yang berlangsung dalam waktu singkat. Lebah ini sering disebut sebagai lebah darat.

2. Lebah Bermasyarakat (Social Bees)

Jenis lebah ini hidup di bawah kondisi-kondisi yang cocok dan keadaan-keadaan biasa di tempat-tempat berkumpul yang mempunyai jumlah hampir bersamaan. Semua jenis lebah bermasyarakat melakukan penggudangan makanan di sarang-sarangnya untuk memberi makan anak-anak dan seluruh anggota masyarakat lebah.

3. Lebah Kekanak-kanakan (ath-Thufaili)

Lebah jenis ini tidak membuat sarang sendiri dan tidak pula menyimpan makanan tetapi menempatkan telur-telurya di sel lebah jenis penyendiri atau lebah jenis bermasyarakat. Dengan demikian bibit-bibitnya mendapat makanan dari usaha orang lain sehingga akhirnya muncul serangga lengkap yang terdiri dari jantan dan betina.

Yang Ketiga Jenis-jenis lebah madu yang telah dibudidayakan
Sumber: (Pusat perlebahan Apiari Pramuka, 2010):

1. Apis koschevnikovi

Lebah madu Apis koschevnikovi merupakan spesies yang baru dikenal oleh beberapa ilmuwan. Jenis ini banyak terdapat di Pulau Kalimantan dan Sumatera Barat. Ciri-ciri yang paling menonjol bila dibandingkan dengan Apis cerana adalah adanya warna merah di sebagian besar Apis koschevnikovi dan ukuran tubuhnya sedikit lebih besar. Menurut beberapa peternak lebah di Kalimantan Selatan, lebah Apis koschevnikovi lebih produktif dibandingkan Apis cerana.

2. Apis Mellifera

Lebah madu Apis mellifera merupakan jenis lebah utama yang dibudidayakan hampir di semua negara, termasuk Indonesia. Pada tahun 1972 Apis mellifera pertama kali didatangkan di Indonesia. Sebanyak 25 koloni Apis mellifera disumbangkan Australian Freedom For Hunger Campaign Commite (AFFHC) kepada Pusat Perlebahan Apiari Pramuka.

3. Apis cerana

Lebah Apis cerana merupakan lebah madu asli Asian yang menyebar mulai dari Afganistan, Cina sampai Jepang. Apis cerana telah berabad-abad di berbagai wilayah Asia, termasuk Indonesia. Di Indonesia Apis cerana memiliki daya adaptasi yang tinggi terhadap kondisi iklim setempat, sehingga lebah ini banyak mendapat perhatian.

Keempat yaitu lebah madu yang Belum Dapat Dibudidayakan.


Video Budidaya madu

1. Apis dorsata

Jenis lebah ini berkembang hanya di kawasan sub tropis dan tropis Asia, seperti Indinesia, Philipina dan pulau-pulau lainnya. Apis dorsata tidak ditemukan di luar Asia. Sejak zaman dahulu, madu dari lebah ini telah diperdagangkan sebagai madu hutan yang terkenal di kawasan Asia. 

Sarang Apis dorsata dibangun secara tunggal dengan jumlah sisiran sarang hanya selembar. Sarang tersebut digantung di cabang pohon, tebing batuan atau pada celah-celah bangunan. Ukuran sarangnya bervariasi dengan ukuran terpanjang atau tertinggi dapat mencapai 2 meter. Oleh karena keagresifan dan keganasannya, sampai sekarang Apis dorsata belum berhasil dibudidayakan.

2. Apis andreniformis

Lebah Apis andreniformis merupakan lebah madu asli Indonesia yang membangun sarangnya secara tunggal atau selembar dan menggantung di tempat-tempat terbuka, seperti pada cabang pohon atau pun pada bukit batu yang terjal. 

Lebah madu ini dapat ditemukan di daerah pemukiman dan hutan-hutan pada ketinggian 500 meter di atas permukaan laut (dpl). Sampai sekarang, lebah madu ini belum berhasil dibudidayakan dan informasinya pun sangat terbatas.

3. Apis florea

Ukuran tubuh lebah Apis florea paling kecil di antara jenis lebah madu lainnya. Apis florea terdapat mulai dari Oman dan Iran di Asia Barat sampai ke dataran India hingga Indonesia, tetapi tidak terdapat di Utara Pegunungan Himalaya. Satu koloni Apis florea biasanya membangun sarang tunggal satu sisiran dengan lebar ± 35 cm, tinggi ± 27 cm, dan tebal ± 1,8 cm. 

Sisiran sarang menggantung pada sehelai daun atau melingkari dahan pohon. Terkadang sarang dibangun juga dalam rongga liang atau dalam goa juga rongga pohon. Apis florea juga termasuk lebah liar yang tidak dibudidayakan karena produktivitasnya rendah.

4. Apis laboriosa

Jenis lebah ini hanya terdapat di pegunungan Himalaya, pada ketinggian tempat lebih dari 1.200 m dpl. Informasi mengenai lebah ini masih sangat terbatas.

Kelima apa saja kandungan gizi madu

Madu memiliki kandungan gizi yang cukup lengkap. Madu mengandung berbagai jenis gula, yaitu monosakarida, disakarida dan trisakarida. Monosakarida terdiri atas glukosa dan fruktosa sekitar 70%, disakarida yaitu maltosa sekitar 7% dan sukrosa antara 1-3%, sedangkan trisakarida antara 1-5%. Dalam madu juga terdapat banyak kandungan asam amino, vitamin, mineral, asam, enzim serta serat. 

Asam amino yang terdapat dalam madu berjumlah 18 jenis. Vitamin dalam madu berupa thiamin, riboflavin, niasin, asam pantotenat, folat, vitamin B6, B12, C, A, D, dan vitamin K. Enzim yang terkandung dalam madu antara lain enzim invertase, amilase atau diastase, glukosa oksidase, katalase, dan asam fosfatase. Madu mengandung sekitar 15 jenis asam sehingga pH madu sekitar 3,9.

Kandungan mineral dalam madu yang telah diketahui antara lain Sulfur (S), Kalsium (Ca), Tembaga (Cu), Mangan (Mn), Besi (Fe), Fosfor (P), Kalium (K), Klor (Cl), Magnesium (Mg), Iodium (I), Seng (Zn), Silikon (Si), Natrium (Na), Molibdenum (Mo) dan Alumunium (Al). Masing-masing mineral ini memiliki manfaat, diantaranya adalah Mangan yang berfungsi sebagai antioksidan dan berpengaruh dalam pengontrolan gula darah serta mengatur hormon steroid.

Magnesium berperan penting dalam mengaktifkan fungsi replikasi sel, protein dan energi. Iodium berguna bagi pertumbuhan. Besi (Fe) dapat membantu proses pembentukan sel darah merah. Magnesium, Fospor dan Belerang berkaitan dengan metabolisme tubuh. Sedangkan Molibdenum berguna dalam pencegahan anemia dan sebagai penawar racun.

Keenam yaitu Manfaat Madu Menurut Islam

Berdasarkan sumber dari Sya’ban Ahmad Salim dalam Ensiklopedia Pengobatan Islam., (Solo: Pustaka Arofah, 2012), 589 menjelaskan bahwa:

Madu adalah obat tingkatan tertinggi berdasarkan firman Allah SWT “Di dalamnya (madu) terkandung obat bagi manusia” (An-Nahl [16]:69). Nabi Muhammad juga menyebut madu sebagai obat untuk segala penyakit

Dari Abu Sa’id Al-Khudri, dia berkata, “Seseorang lelaki datang kepada Nabi Muhammad SAW lantas dia berkata, “Sesungguhnya saudara laki-lakiku mengeluhkan sakit diare.

Kemudian Rasulullah SAW bersabda, “Minumlah dia dengan madu” Kemudian lelaki itu datang lagi kepada beliau sembari mengatakan, “Saya sungguh sudah memberinya minum dengan madu tetapi dia tetap saja diare” Rasulullah SAW bersabda kepada dia seperti itu samapai tiga kali. Kemudian dia datang untuk kali keempat, maka beliau bersabda, “Minumlah dia dengan madu”

Orang itu berkata, “Sesungguhnya saya sudah memberinya minum dengan madu, tetapi itu hanya menambahi sakitnya.” Rasulullah SAW bersabda, “Allah Maha Benar dan perut saudaramu itulah yang berdusta.” Kemudian orang itu memberi minum madu saudaranya, lalu saudaranya itu sembuh.

Nabi Muhammad SAW memberi tahu obatnya berupa madu karena sakit perutnya itu disebabkan oleh disfungsi alat pencernaan. Oleh karena itu beliau menyuruhnya meminum madu untuk menghilangkan sisa makanan yang menumpuk di sekeliling perut dan usus karena madu bisa menggelontor dan menghilangkan sisa makanan.

Pengobatan Nabi itu tidak seperti terapi medis para dokter karena Pengobatan Nabi merupakan ketetapan ilahi yang bersumber dari wahyu, pelita kenabian dan kesempurnaan akal. Yang mendapatkan manfaat dari pengobatan Nabi hanyalah orang yang menerima dengan penerimaan total dan keyakinan kuat terhadap keberhasilan pengobatan itu.

Penerimaan itu tidak akan sempurna kecuali dengan iman dan kepatuhan dengan berserah diri kepada Allah. Pengobatan Nabi hanya sesuai bagi tubuh yang baik. Terapi Al-Quran akan tepat bagi ruh dan hati yang hidup. 

Dengan kata lain, manfaat akan terwujud ketika ada kebenaran akidah, kekuatan keyakinan, dan keikhlasan dalam iman kepada Allah yang menurunkan Al-Quran Al-Karim. Benarlah rasul yang dikarunia dengan jawami’ul bayan (kemampuan memberi penjelasan yang singkat tetapi padat dan komprehensif)

Berdasarkan sumber dari Ahmad Mustofa al-Maraghi, Terjemah Tafsir Al-Maraghi, Juz XI, (Semarang, CV Toha Putra, 1988), 192 juga menjelaskan:

Pada kitab Zad Al-Ma’ad, Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah menjelaskan hadis tersebut dengan berkomentar. “Madu adalah makanan bergizi sebagaimana makanan bergizi lainnya, obat diantara obat-obatan yang lainnya, minuman di antara berbagai minuman yang ada, yang manis di antara makanan manis lainnya, cairan yang melegakan sebagaimana yang lainnya tetapi tiada sesuatu pun yang diciptakan untuk kita yang sepadan dan melampaui dari kandungan berkhasiat yang terdapat pada madu, bahkan tiada pula yang setara atau mendekatinya dan tiada yang lebih dipercayai oleh orang-orang terdahulu daripada minuman itu”

Berdasarkan sumber lain dari Aimin Bin Abduh Bin Abdul Fattah, Shohih Thibbun Nabawi dalam buku yang berjudul Panduan dan Metode Pengobatan Nabi, (Jakarta: Pustaka Imam Ahmad, 2010), hlm. 153 mengatakan:

Dalam pembicaraan tentang madu terdapat sejumlah pemikiran dalam penelitian ilmiah pada beberapa tahun yang lalu di majalah kedokteran yang terpecaya. Kita bisa memetik darinya beberapa studi ini:

1. Kuman tidak mampu menghadapi madu.
2. Madu dapat menjaga kesehatan mulut.
3.Madu dapat dijadikan sebagai pengobatan radiologi terhadap radang selaput lender
4.Madu adalah obat penyakit gula (diabetes)

Berdasarkan sumber: Hammad, Said, 99 Resep Sehat dengan Madu, terj. Al-ilaju bi al-asal, AQWMEDIKA, Solo: 2011, h. 86-87

Kitab Thibbun Nabawi karya Ibnu Qoyyim Al-Jauziyah merupakan buku yang berisi tata cara pengobatan islami ala Nabi Muhammad SAW dengan menggunakan bahan-bahan herbal alami. Madu merupakan bahan herbal yang sering dipakai dalam upaya mengobati berbagai macam penyakit. Selain itu, buku tersebut juga memaparkan beberapa khasiat madu, diantaranya:

1. Membersihkan kotoran yang terdapat di dalam otot dan usus pencernaan.
2.Mengurai zat-zat lembap dalam tubuh, baik dengan cara dimakan atau dioleskan.
3. Sangat berguna bagi lansia, penderita batuk berdahak, dan orang yang selera makannya rendah.
4.Sebagai pemasok gizi dan dapat menenangkan emosi seseorang.
5. Dapat memebersihkan hati dan jantung.
6. Dapat memperlancar buang air kecil.
7.Cocok untuk menghilangkan batk yang disebabkan dahak.
8. Mengobati gigitan binatang berbisa dan ketergantungan opium, yaitu jika di minum dalam keadaan panas kemudian dicampur dengan minyak mawar.

Ketujuh yaitu Manfaat Madu Menurut Ahli Kedokteran

Berdasarkan sumber pada Jurnal Keperawatan Indonesia, Volume 18 No.3, November 2015, hal 167-170 pISSN 1410-4490, eISSN 2354-9203 yang berjudul Madu Menurunkan Frekuensi Batuk Pada Malam Hari Dan Meningkatkan Kualitas Tidur Balita Pneumonia, yang ditulis oleh Rokhaidah1, Nani Nurhaeni dan Nur Agustini menyatakan bahwa:

Madu adalah salah satu terapi komplementer yang dapat digunakan untuk membantu meredakan batuk pada malam hari sehingga dapat meningkatkan kualitas tidur anak.

Madu dapat diberikan kepada anak karena aman dan efektif menurunkan skor frekuensi batuk dan meningkatkan kualitas tidur anak seperti yang dijelaskan pleh Evans, Tuleu, dan Sutcliffe (2010), pengobatan dengan madu efektif untuk batukdan tidur anak.

Penelitian oleh Shadkam, Mozafari-Khosravi, dan Mazayan (2010) menye-butkan bahwa madu dapat mengontrol batuk, lebih murah, mudah didapatkan dan aman untuk anak-anak.

Penelitian Paul, Beiler, Mc Monagle, Shaffer, Duda, dan Berlin (2007) menemukan fakta bahwa madu adalah alternatif yang efektif dan aman untuk meredakan batuk pada malam hari dan mengatasi kesulitan tidur anak, madu bekerja sangat baik dalam mengurangi gangguan tidur akibat keparahan dan frekuensi batuk malam hari pada anak dengan infeksi saluran pernafasan atas dibandingkan dengan dextromethorphan maupun tanpa treatment.

Dalam ajaran agama Islam, seseorang ibu yang baru melahirkan anak disarankan untuk menyambut kelahiran bayi, salah satunya adalah dengan mentahkik. Ibnu Hajar Al-Asqalani rahimahullah menjelaskan bahwa tahkik adalah mengunyah sesuatu kemudian meletakkan/ memasukkannya ke mulut bayi lalu menggosok-gosokkan ke langit-langit mulutnya.

Dilakukan demikian kepada bayi agar supaya ia terlatih terhadap makanan dan untuk menguatkannya. Dan yang patut dilakukan ketika mentahnik hendaklah mulut (bayi tersebut) dibuka sehingga (sesuatu yang telah dikunyah) masuk kedalam perutnya. Dan yang lebih utama (ketika) mentahnik ialah dengan kurma kering (tamr). Jika tidak mudah mendapatkan kurma kering (tamr) maka dengan kurma basah (ruthab). kalau tidak ada kurma dengan sesuatu yang manis dan tentunya madu lebih utama dari yang lainnya (kecuali kurma)(Bahraen, 2012).

Berdasarkan sumber dari Hammad, Said, 99 resep Sehat dengan Madu, Solo: AQWAMEDIKA, 2011, hlm. 61-76 menjelaskan khasiat madu diantaranya yaitu :
1. Mengobati luka
2. Mengatasi kekurangan Kalsium
3. Kekebalan Tubuh
4. Melindungi tubuh dari penyakit
5.Penghilang nyeri lambung dan usus 12 jari
6. Mudah diserap oleh tubuh

Berdasarkan sumber dari Al Jamili S, Khasiat madu dalam Al-Quran dan Sunnah (Manfaat Madu Menurut Ilmu Kedokteran), Terj. Khairun Naim. (Jakarta : Cendekia Sentra Muslim, 2004), 104 menyatakan bahwa:  

Beberapa tahun terakhir, penelitian tentang madu mulai berkembang. Menurut Fattah (2005) dikutip dari berberapa jurnal, dia mengatakan bahwa madu dapat digunakan sebagai anti infeksi, menyembuhkan luka bakar, menjaga kesehatan mulut, serta dapat sebagai obat radang perut maupun kolitis.

Selain itu madu juga dapat menghilangkan rasa letih, lelah, lesu, dapat menurunkan tekanan darah tinggi dan sebagai obat demam, flu, masuk angin, campak, tukak lambung maupun TBC. Lebih spesifik lagi, madu dapat digunakan untuk mengatasi gangguan hati (Moruk, 2006). Hal ini senada dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Erguder (2008) dan Kilicoglu (2008), dimana madu dapat mengurangi kerusakan hepar akibat obstruksi duktus biliaris komunis dan akibat kista yang ditimbulkan oleh cacing hati.

Kedelapam yaitu Budidaya Lebah Madu

Untuk memproduksi madu satu kilo saja, seekor lebah harus mengangkut muatan 120.000 sampai 150.000 kali. Andaikata saja jarak bunga dengan sarang sejauh 1,5 km, lebah tersebut harus terbang 3 km untuk tiap kali muatan, dan untuk 1 kilo gram madu akan ditempuh 360.000 sampai 450.000 km. Hal ini berarti 8,5 sampai 11 kali garis tengah bumi.

Madu yang telah dipanen adalah madu yang kadar airnya di bawah 20 persen, yaitu dengan ditandainya sel-sel madu, telah tertutup. Seperti yang akan diterangkan pada bab selanjutnya, madu yang mempunyai kadar air yang tinggi akan lebih mudah terfermentasi oleh ragi sehingga terjadi alkohol yaitu perubahan dari gula sederhana menjadi etanol.

Kesembilan yaitu Manfaat Madu untuk bayi

Berdasarkan sumber dari voaislam.com, bayi yang diberi makanan campuran madu tidak mudah terserang penyakit perut, seperti mules dan mencret. Karena proses yang dilakukan madu tidak menimbulkan keracunan di dalam usus. Kebiasaan mengompol juga dapat dicegah setelah anak berumur 3 tahun dengan cara memberikan satu dua sendok madu sebelum anak tidur.

Kontroversi Madu Tidak Boleh Diberikan pada Anak Kurang dari 1 Tahun

Sumber: Best Bunda

Para ahli yang mengatakan bahwa madu tersebut berbahaya, hanyalah bersandar pada penelitian yang dilakukan pada tahun 1978. Sumber tersebut dapat dibaca pada link berikut ini :


Dalam jurnal tersebut dikatakan bahwa beberapa sampel madu telah terbukti ditemukan bakteri C. botulinum.

Beberapa hal yang saya kritisi dalam kontroversial madu berbahaya bagi bayi adalah ;

Dasar ilmiah yang digunakan adalah sebuah penelitian tua, yang diterbitkan tahun 1978. Dimana pada penelitian tersebut kurang dijelaskan mengenai kemasan dari sampel madu yang positif mengandung bakteri C. botulinum.

Pada dasarnya, sebuah penelitian ilmiah atau buku dapat dijadikan sebuah rujukan ilmiah memiliki batas waktu yaitu 10 tahun. Jika penelitian ini diterbitkan tahun 1978, maka bagaimana validitasnya bisa dipertanggung jawabkan?

Bakteri C. botulinum dapat menyebabkan sindroma botulisme, menurut WHO dan beberapa buku menjelaskan bahwa sindroma botulisme disebabkan oleh karena faktor kebersihan yang buruk dan penggunaan kaleng sebagai kemasan. Silakan dibaca lebih lanjut pada link ini


Berminat beli Madu Tetes Balita?
Berikut daftar harga Madu Tetes Balita kami :


Harga Rp. 35.000 Per Botol

Minimal order 3 Botol


Format Pemesanan:
SMS/WA/BBM dengan format herbalanakdanbayi.com# Nama Lengkap# Alamat Lengkap# Nomer HP Aktif# Jumlah yang dipesan# Keterangan lain jika ada. Kirim Ke 085727150339.

Contoh:
herbalanakdanbayi.com# Umi Nadzifah# Jl. Menangeng Rt. 01 Rw. 06 Kelurahan Kudu Kecamatan Genuk Kota Semarang 50116# 085727150339# 5 Botol Madu Tetes Balita# Minta nomer rekening BCA ya. Kirim Ke 085727150339

Penting di Baca :
1. Jadilah pembeli yang cerdas dan santun
2.Jika belum tahu apa khasiat madu dan harga madu, silahkan bisa dibaca dan dipahami artikel diatas.
3. Harga belum termasuk ongkos kirim
4. Harga Net dan tidak ada penawaran. 
5. Tidak setiap Anda Telfon atau sms kami balas, dikarenakan kami sudah menjelaskan secara detail dan agar transaksi lebih efektif dan efisien.
6.Jika anda sudah mengirim SMS/BBM/WA dengan format sesuai yang kita anjurkan, selanjutnya kami akan menginformasikan rincian biaya dan nomer rekening kami.
7.Pengiriman kami lakukan setiap hari kecuali hari minggu dan hari libur. Transfer sebelum jam 11 siang, kami kirimkan hari itu juga, namun jika transfer diatas jam 11 siang, kami kirimkan hari berikutnya.
8.Setelah pesanan kami kirimkan, selanjutnya kami akan kirimkan informasi nomer resinya.
9.Jika dalam rentang waktu 7-10 sejak pengiriman barang dan barang belum sampai ke tangan Anda, Segeralah hubungi kami. Dan kami akan memberikan garansi jika barang tidak sampai.

Hormat kami,
                     


Muhammad Solihin M. Pd   

Maaf, kami belum melayani pengiriman ke luar Negeri.
Area wilayah pengiriman kami yaitu:

Wilayah Pengiriman madu tetes balita: Banda Aceh, Aceh Barat, Aceh Barat Daya, Pidie Jaya, Simeulue, Langsa, Lhokseumawe, Sabang, Subulussalam, Bener Meriah, Aceh Besar, Aceh Jaya, Aceh Selatan, Aceh Singkil, Aceh Tamiang, Aceh Tengah, Aceh Tenggara, Aceh Timur, Aceh Utara, Bireuen, Gayo Lues, Nagan Raya, Pidie.
Wilayah Pengiriman madu tetes balita: Pakpak Bharat, Samosir, Serdang Bedagai, Simalungun, Deli Serdang, Humbang Hasundutan, Karo, Labuhanbatu, Labuhanbatu Selatan, Labuhanbatu Utara, Langkat, Mandailing Natal, Nias, Nias Barat, Nias Selatan, Nias Utara, Padang Lawas, Padang Lawas Utara, Toba Samosir, Binjai, Gunungsitoli, Medan, Padangsidempuan, Pematangsiantar, Sibolga, Tanjungbalai, Tebing Tinggi, Tapanuli Selatan, Tapanuli Tengah, Tapanuli Utara, Asahan, Batubara, Dairi.
Wilayah Pengiriman madu tetes balita di Bengkulu : Mukomuko, Bengkulu Selatan, Bengkulu Tengah, Bengkulu Utara, Kaur, Kepahiang, Lebong, Rejang Lebong, Bengkulu, Seluma.
Wilayah Pengiriman madu tetes balita di Jambi : Muaro Jambi, Merangin, Sarolangun, Tanjung Jabung Barat, Tanjung Jabung Timur, Jambi, Sungai Penuh, Tebo, Batanghari, Bungo, Kerinci.
Wilayah Pengiriman madu tetes balita di Riau : Rokan Hulu, Siak, Kepulauan Meranti, Bengkalis, Indragiri Hilir, Indragiri Hulu, Kampar, Kuantan Singingi, Pelalawan, Rokan Hilir, Dumai, Pekanbaru.
Wilayah Pengiriman madu tetes balita di Sumatera Selatan : Ogan Komering Ilir, Ogan Komering Ulu, Ogan Komering Ulu Selatan, Banyuasin, Empat Lawang, Lahat, Muara Enim, Musi Banyuasin, Musi Rawas, Ogan Ilir, Ogan Komering Ulu Timur, Lubuklinggau, Pagar Alam, Palembang, Prabumulih.
Wilayah Pengiriman madu tetes balita di Lampung : Way Kanan, Bandar Lampung, Lampung Barat, Lampung Selatan, Lampung Tengah, Lampung Timur, Lampung Utara, Mesuji, Pesawaran, Pringsewu, Tulang Bawang, Tulang Bawang Barat, Metro, Tanggamus.
Wilayah Pengiriman madu tetes balita di Sumatera Barat : Kepulauan Mentawai, Agam, Dharmasraya, Lima Puluh Kota, Padang Pariaman, Pasaman, Pasaman Barat, Pesisir Selatan, Sijunjung, Solok, Solok Selatan, Pariaman, Payakumbuh, Sawahlunto, Solok, Tanah Datar, Bukittinggi, Padang, Padangpanjang.
Wilayah Pengiriman madu tetes balita di Kepulauan Bangka Belitung : Belitung, Belitung Timur, Pangkal Pinang, Bangka, Bangka Barat, Bangka Selatan, Bangka Tengah.
Wilayah Pengiriman madu tetes balita di Kepulauan Riau : Batam, Tanjung Pinang,Bintan, Karimun, Kepulauan Anambas, Lingga, Natuna.
Wilayah Pengiriman madu tetes balita di Banten : Serang, Lebak, Pandeglang, Tangerang, Tangerang, Serang, Cilegon, Tangerang Selatan.
Wilayah Pengiriman madu tetes balita di Jawa Barat : Bekasi, Bogor, Ciamis, Cianjur, Cirebon, Garut, Indramayu, Karawang, Bandung, Cirebon, Depok, Sukabumi, Tasikmalaya, Banjar, Bekasi, Kuningan, Majalengka, Purwakarta, Subang, Sukabumi, Sumedang, Bogor, Cimahi.
Wilayah Pengiriman madu tetes balita di DKI Jakarta : Jakarta Utara, Kepulauan Seribu, Jakarta Barat, Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Jakarta Timur.
Wilayah Pengiriman madu tetes balita di Jawa Tengah : Pekalongan, Pemalang, Purbalingga, Purworejo, Rembang, Semarang, Sragen, Sukoharjo, Tegal, Temanggung, Banjarnegara, Banyumas, Batang, Blora, Boyolali, Brebes, Cilacap, Demak, Grobogan, Jepara, Karanganyar, Kebumen, Kendal, Klaten, Kudus, Magelang, Pekalongan, Salatiga, Semarang, Surakarta, Tegal, Bantul, Gunung Kidul, Kulon Progo, Sleman, Yogyakarta, Magelang, Pati, Wonogiri, Wonosobo.
Wilayah Pengiriman madu tetes balita di Jawa Timur : Bondowoso, Gresik, Jember, Bangkalan, Banyuwangi, Blitar, Sidoarjo, Situbondo, Sumenep, Trenggalek, Tuban, Tulungagung, Batu, Blitar, Bojonegoro, Jombang, Kediri, Lamongan, Lumajang, Madiun, Magetan, Malang, Mojokerto, Nganjuk, Pasuruan, Ponorogo, Probolinggo, Sampang, Kediri, Madiun, Malang, Mojokerto, Pasuruan, Probolinggo, Surabaya, Ngawi, Pacitan, Pamekasan.
Wilayah Pengiriman madu tetes balita di Bali : Tabanan, Denpasar, Badung, Bangli, Buleleng, Gianyar, Jembrana, Karangasem, Klungkung.
Wilayah Pengiriman madu tetes balita di Nusa Tenggara Barat (NTB) : Sumbawa, Sumbawa Barat, Bima, Mataram, Bima, Dompu, Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Timur, Lombok Utara.
Wilayah Pengiriman madu tetes balita di Nusa Tenggara Timur (NTT) : Lembata, Manggarai, Manggarai Barat, Manggarai Timur, Ngada, Nagekeo, Alor, Belu, Ende, Flores Timur, Kupang, Rote Ndao, Sabu Raijua, Sikka, Sumba Barat, Sumba Barat Daya, Sumba Tengah, Sumba Timur, Timor Tengah Selatan, Kupang, Timor Tengah Utara.
Wilayah Pengiriman madu tetes balita di Kalimantan Barat : Kayong Utara, Ketapang, Bengkayang, Kapuas Hulu, Kubu Raya, Landak, Melawi, Pontianak, Sambas, Sanggau, Sekadau, Sintang, Singkawang Pontianak.
Wilayah Pengiriman madu tetes balita di Kalimantan Selatan :  Banjar, Barito Kuala, Balangan, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Utara, Kotabaru, Tabalong, Tanah Bumbu, Tanah Laut, Tapin, Banjarmasin, Banjarbaru.
Wilayah Pengiriman madu tetes balita di Kalimantan Tengah : Murung Raya, Pulang Pisau, Sukamara, Barito Selatan, Barito Timur, Barito Utara, Gunung Mas, Kapuas, Katingan, Kotawaringin Barat, Kotawaringin Timur, Lamandau, Palangka Raya, Seruyan.
Wilayah Pengiriman madu tetes balita di Kalimantan Timur : Kutai Timur, Malinau, Berau, Bulungan, Kutai Barat, Kutai Kartanegara, Nunukan, Paser, Tana Tidung, Balikpapan, Bontang, Samarinda, Tarakan, Penajam Paser Utara.
Wilayah Pengiriman madu tetes balita di Gorontalo :  Gorontalo, Gorontalo Utara, Boalemo, Bone Bolango, Pohuwato.
Wilayah Pengiriman madu tetes balita di Sulawesi Selatan : Makassar, Bantaeng, Barru, Bone, Bulukumba, Enrekang, Gowa, Jeneponto, Kepulauan Selayar, Luwu, Luwu Timur, Luwu Utara, Maros, Pangkajene dan Kepulauan, Pinrang, Sinjai, Soppeng, Takalar, Tana Toraja, Toraja Utara, Wajo, Palopo, Parepare, Sidenreng Rappang.
Wilayah Pengiriman madu tetes balita di Sulawesi Tenggara : Wakatobi, Bau-Bau, Kendari, Bombana, Buton, Buton Utara, Kolaka, Kolaka Utara, Konawe, Konawe Selatan, Konawe Utara, Muna.
Wilayah Pengiriman madu tetes balita di Sulawesi Tengah : Donggala, Banggai, Banggai Kepulauan, Buol, Morowali, Tojo Una-Una, Toli-Toli, Sigi, Palu, Parigi Moutong, Poso.
Wilayah Pengiriman madu tetes balita di Sulawesi Utara :  Minahasa, Minahasa Selatan, Minahasa Tenggara, Minahasa Utara, Bolaang Mongondow, Bolaang Mongondow Selatan, Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, Kepulauan Talaud, Manado, Tomohon, Bitung, Bolaang Mongondow Timur, Bolaang Mongondow Utara, Kepulauan Sangihe, Kotamobagu.
Wilayah Pengiriman madu tetes balita di Sulawesi Barat : Polewali Mandar, Majene, Mamasa, Mamuju, Mamuju Utara.
Wilayah Pengiriman madu tetes balita di Maluku : Kepulauan Aru, Buru, Buru Selatan, Maluku Barat Daya, Maluku Tengah, Maluku Tenggara, Maluku Tenggara Barat, Seram Bagian Barat, Seram Bagian Timur, Tual, Ambon.
Wilayah Pengiriman madu tetes balita di Maluku Utara : Kepulauan Sula, Halmahera Barat, Halmahera Tengah, Halmahera Utara, Halmahera Selatan, Halmahera Timur, Pulau Morotai, Ternate, Tidore.
Wilayah Pengiriman madu tetes balita di Papua : Tolikara, Asmat, Biak Numfor, Boven Digoel, Deiyai, Dogiyai, Intan Jaya, Jayapura, Jayawijaya, Keerom, Kepulauan Yapen, Nduga, Paniai, Pegunungan Bintang, Puncak, Puncak Jaya, Sarmi, Supiori, Waropen, Lanny Jaya, Mamberamo Raya, Mamberamo Tengah, Mappi, Mimika, Nabire, Yahukimo, Yalimo, Jayapura, Merauke.

Wilayah Pengiriman madu tetes balita di Papua Barat : Manokwari, Fakfak, Kaimana, Maybrat, Raja Ampat, Sorong, Sorong Selatan, Tambrauw, Teluk Wondama, Sorong, Teluk Bintuni.